Surabaya (beritajatim.com) - Masih banyaknya daerah terpencil di Tanah Air membuat program pemerataan teknologi menjadi tersendat. Buktinya program CSR pendidikan PT XL Axiata Tbk, kesulitan menyalurkan bantuan komputer plus internet mereka karena keterbatasan saluran listrik.
"Pemberian bantuan komputer ke beberapa sekolah di daerah terpencil terpaksa kami tunda karena terkendala minimnya listrik. Di beberapa kasus akhirnya kami memberikan laptop dengan harapan pengisian baterei-nya bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan dari accu (aki-red)," beber Head of Corporate Communication XL, Febriati Nadira di saat penyerahan komputer untuk sekolah untuk kawasan Madura, Jumat(14/10/2011).
Dikatakan, bantuan berupa perangkat TI dan internet di daerah terpencil tahun ini, disalurke ke 62 sekolah di seluruh kawasan Indonesia. Setiap sekolah akan mendapatkan 3 unit komputer plus internet. Tujuannya demi pemerataan informasi dan kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan yang merata untuk semua anak bangsa.
"Meskipun belum ada jaringan listrik, kami pastikan daerah terpencil yang mendapatkan bantuan CSR kami ini sudah mampu dijangkau oleh jaringan XL. Dengan kemudahan akses internet yang kami berikan, siswa bisa tetap tahu perkembangan dunia luar," ujar Nadira.
Sejak diluncurkannya Program Komputer untuk Sekolah (KUS) hingga kini XL telah memberikan seribu unit komputer untuk 180 sekolah. Targetnya hingga 2013 mendatang akan ada 1.300 komputer yang sudah terbagikan untuk siswa, baik di kawasan dengan akses listrik mamadai maupun tidak.
"Khusus tahun ini,kami sudah menyediakan dana Rp 15 miliar untuk CSR dan 40 persennya kami berikan untuk memajukan dunia pendidikan di tanah air. Dan di wilayah East Region, ada 8 kawasan yang menjadi target CSR pendidikan ini, salah satunya di Madura," tandasnya.[rea/ted]
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar